Sebagai salah satu Pengakuan Iman Westminster yang hadir pada tahun 1647. Dan terus diharapkan untuk dapat melayani gereja yang ada di abad ke-21. Berikut merupakan analisa yang disandur dalam buku karya G. I. Williamson berjudul Pengakuan Iman Westminster yang ada di website Momentum. Jadi jika ingin membaca details lebih lengkapnya alangkah baiknya untuk membuka dan membeli di website Momentum.
Westminster Gambar oleh Steve Bidmead dari Pixabay -- Westminster |
Sebelumnya merupakan Analisa Sederhana Pengakuan Iman Westminster (1647) Bab XXVII.
Berikut di bawah ini Analisa sederhana dari Pengakuan Iman Westminster Bab XXVIII mengenai Baptisan
XXVIII Baptisan
1. Baptisan merupakan suatu sakramen Perjanjian Baru yang ditetapkan oleh Yesus Kristus, bukan hanya supaya pihak yang dibaptis diterima secara sungguh-sungguh ke dalam gereja yang kelihatan, tetapi juga baginya merupakan suatu tanda dan materai dari kovenan anugerah, pencangkokan dirinya ke dalam Kristus, kelahiran baru, pengampunan dosa, dan penyerahan hidupnya kepada Allah melalui Yesus Kristus, untuk berjalan di dalam hidup baru. Baptisan merupakan suatu sakramen yang oleh penetapan Kristus sendiri harus dilanjutkan di dalam gereja sampai akhir dunia.
2. Unsur-unsur lahiriah yang dipergunakan di dalam sakramen ini adalah air yang dengannya pihak tersebut harus dibaptiskan di dalam nama Bapa, Anak, dan Roh Kudus, oleh seorang pelayan Injil yang telah ditetapkan dengan sebenar-benarnya.
Analisa Bab XXVIII artikel 1 - 2
Bagian Pengakuan Iman ini mengajarkan kepada kita :
- bahwa baptisan merupakan sebuah sakramen (menurut definisi yang diberikan di bab terdahulu);
- apa maksud baptisan;
- bagaimana baptisan dilayankan, dan;
- berapa lama sakramen ini harus berlanjut di Gereja Allah.
3. Menyelamkan seseorang ke dalam air tidak diperlukan, tetapi baptisan sudah secara benar dilaksanakan dengan mencurahkan, atau memercik air ke atas orang itu.
4. Tidak hanya orang-orang yang secara aktual mengakui iman dan ketaatan kepada Kristus, tetapi juga anak-anak dari salah satu atau kedua orangtua yang percaya, harus dibaptiskan.
Analisa Bab XXVIII artikel 3 - 4
Bagian Pengakuan Iman ini mengajarkan kepada kita :
- bahwa penyelaman tidak esensial dalam baptisan,
- bahwa tidak ada bentuk baptisan tertentu yang diperintahkan di Alkitab, dan;
- orang-orang percaya berserta anak-anak mereka merupakan subjek Baptisan yang benar.
5. Meskipun menghina dan mengabaikan ketetapan baptisan ini merupakan dosa besar, akan tetapi anugerah dan keselamatan bukanlah dipersatukan secara tidak terpisahkan kepada baptisan ini sehingga seakan-akan tidak seorang pun yang bisa dilahirbarukan atau diselamatkan tanpanya, atau bahwa seakan-akan setiap orang yang dibaptis pasti dilahirbarukan.
6. Keefektifan baptisan tidak terikat kepada waktu baptisan dilaksanakan, akan tetapi, dengan penggunaan yang benar dari ketetapan ini, anugerah yang dijanjikan tidak hanya ditawarkan, tetapi benar-benar ditunjukkan dan dianugerahkan oleh Roh Kudus, kepada mereka (baik yang sudah dewasa maupun yang masih bayi) yang berhak atas anugerah itu, seturut keputusan kehendak Allah sendiri waktu yang telah ditetapkan-Nya.
7. Sakramen baptisan hanya dilaksanakan satu kali bagi setiap orang.
Analisa Bab XXVII artikel 5 - 7
Bagian dari Pengakuan Iman ini mengajarkan kepada kita :
- bahwa mengabaikan ketetapan baptisan merupakan suatu kesalahan;
- bahwa keselamatan tidak secara mutlak tidak terpisahkan dari baptisan;
- bahwa keselamatan tidak dijamin oleh baptisan;
- bahwa keefektifan baptisan tidak terikat kepada saat pelaksanaannya, dan;
- bahwa baptisan meruapkan sarana anugerah jika dilaksanakan secara benar, (yaitu hanya sekali dan sesuai dengan Firman Allah).
Next Lanjut pada Analisa Sederhana Pengakuan Iman Westminster Bab XXIX.
Sumber :
Williamson, G. I. 2017. Pengakuan Iman Westminster. Surabaya: Momentum.
Sumber gambar :
Gambar oleh Steve Bidmead dari Pixabay -- Westminster