Sebagai salah satu Pengakuan Iman Westminster yang hadir pada tahun 1647. Dan terus diharapkan untuk dapat melayani gereja yang ada di abad ke-21. Berikut merupakan analisa yang disandur dalam buku karya G. I. Williamson berjudul Pengakuan Iman Westminster yang ada di website Momentum. Jadi jika ingin membaca details lebih lengkapnya alangkah baiknya untuk membuka dan membeli di website Momentum.
Westminster Gambar oleh skeeze dari Pixabay --- Westminster |
Sebelumnya merupakan Analisa Sederhana Pengakuan Iman Westminster (1647) Bab V
Berikut dibawah ini Analisa sederhana dari Pengakuan Iman Westminster Bab VI mengenai Kejatuhan Manusia, Dosa, dan Penghukumannya..
Analisa Bab VI artikel 1 - 2
Bagian Pengakuan Iman ini mengajarkan :
Analisa Bab VI artikel 3 - 4
Bagian Pengakuan Iman ini mengajarkan kepada kita :
Berikut dibawah ini Analisa sederhana dari Pengakuan Iman Westminster Bab VI mengenai Kejatuhan Manusia, Dosa, dan Penghukumannya..
Bab VI Kejatuhan Manusia, Dosa, dan Penghukumannya
1. Orangtua pertama kita, karena tertipu oleh kelicikan dan godaan iblis, berdosa dengan memakan buah yang dilarang. Allah berkenan seturut keputusan kehendak-Nya yang bijaksana dan kudus untuk mengizinkan dosa ini, dan telah menetapkannya bagi kemuliaan-Nya sendiri.
2. Oleh dosa ini mereka jatuh dari kebenaran asali dan persekutuan semula dengan Allah; dan dengan demikian mati di dalam dosa dan segala bagian dan kemampuan dari jiwa dan tubuh secara keseluruhan tercemar.
Analisa Bab VI artikel 1 - 2
Bagian Pengakuan Iman ini mengajarkan :
- bahwa umat manusia berasal dari dua (dan hanya dua) orang manusia,
- bahwa catatan di dalam Kitab Kejadian bersifat historis (bukan simbolis atau mitos);
- bahwa dosa pertama terdapat di dalam penetapan Allah sebelumnya, dan;
- dengan dosa pertama ini manusia (a) terpisah dari Allah, (b) jatuh ke dalam murka dan hukuman Allah, dan (c) manusia menjadi rusak secara total.
3. Karena mereka adalah nenek moyang dari seluruh umat manusia, maka kesalahan dari dosa ini diberlakukan; dan kematian yang sama di dalam dosa dan natur yang rusak diturunkan kepada semua keturunan mereka melalui cara regenerasi yang lazim.
4. Dari kerusakan awal ini, yang menyebabkan kita benar-benar menjadi tidak sehat, tidak berkemampuan, dan yang menyebabkan kita menentang segala hal yang baik, dan selalu cenerung untuk melakukan hal yang jahat, timbullah semua pelanggaran aktual.
Analisa Bab VI artikel 3 - 4
Bagian Pengakuan Iman ini mengajarkan kepada kita :
- mengapa kita rusak total, dan;
- bagaimana pelanggaran-pelanggaran aktual sebenarnya merupakan efek dari kondisi ini.
5. Kerusakan natur ini tetap ada selama kehidupan ini di dalam diri mereka yang telah dilahirbarukan, dan walaupun melalui Kristus kerusakan ini telah diampuni dan dimatikan, akan tetapi baik kerusakan itu maupun tindakan-tindakan yang timbul darinya sesungguhnya dan sebenarnya adalah dosa.
6. Setiap dosa, baik dosa asal maupun aktual, merupakan pelanggaran terhadap kebenaran Hukum Allah, dan karenanya bertentangan dengan Hukum Taurat. Dan sesungguhnya, natur dari dosa itu sendiri membawa orang ke dalam kesalahan dan menyebabkannya terikat kepada murka Allah dan kutuk Hukum Taurat, dan dengan demikian, menjadikannya tunduk di bawah maut beserta segala kesengsaraan rohani, baik yang bersifat sementara maupun yang bersifat kekal.
Analisa Bab VI artikel 5 - 6
Bagian Pengakuan Iman ini mengajarkan kita :
- bahwa kerusakan tetap pada di dalam diri orang percaya dalam kehidupan ini;
- bahwa kerusakan ini diampuni melalui Kristus;
- bahwa kerusakan ini dihancurkan secara bertahap dari dalam diri orang percaya;
- bahwa kerusakan dan yang ditimbulkan olehnya merupakan dosa, walaupun terjadi di dalam diri orang percaya, dan;
- bahwa kerusakan dan semua yang disebabkannya benar-benar merupakan dosa, sehingga sudah sewajarnya membawa kita ke dalam murka dan kutuk Allah (kecuali, dan sampai, anugerah yang berdaulat dari Allah melepaskan kita).
Next Lanjut pada Analisa Sederhana Pengakuan Iman Westminster Bab VII.
Sumber :
Williamson, G. I. 2017. Pengakuan Iman Westminster. Surabaya: Momentum.
Sumber :