Sebagai salah satu Pengakuan Iman Westminster yang hadir pada tahun 1647. Dan terus diharapkan untuk dapat melayani gereja yang ada di abad ke-21. Berikut merupakan analisa yang disandur dalam buku karya G. I. Williamson berjudul Pengakuan Iman Westminster yang ada di website Momentum. Jadi jika ingin membaca details lebih lengkapnya alangkah baiknya untuk membuka dan membeli di website Momentum.
Westminster Gambar oleh Pexels dari Pixabay --- Westminster |
Sebelumnya merupakan Analisa Sederhana Pengakuan Iman Westminster (1647) Bab XIII.
Berikut di bawah ini Analisa sederhana dari Pengakuan Iman Westminster Bab XIV mengenai Iman yang Menyelamatkan dan XV mengenai Pertobatan yang Memimpin kepada Kehidupan.
Bab XIV Iman yang Menyelamatkan
1. Anugerah Iman, yang dengannya kaum pilihan dimampukan untuk percaya demi keselamatan jiwa mereka, merupakan karya Roh Kudus di dalam hati mereka dan dibentuk oleh pelayanan Firman, dengan pelayanan Firman ini serta dengan pelaksanaan sakramen-sakramen dan doa, iman ditingkatkan dan dikuatkan.
2. Dengan iman ini, seorang Kristen mempercayai kebenaran dari segala sesuatu yang diwahyukan di dalam firman, karena otoritas Allah sendiri yang berbicara di dalamnya; dan bertindak secara khusus bagi hal yang terkandung di dalam setiap bagian tertentu, menghasilkan ketaatan kepada perintah-perintah, gentar terhadap ancaman-ancaman, dan merangkul janji-janji Allah untuk hidup ini dan yang akan datang. Tetapi tindakan yang mendasar dari iman yang menyelamatkan adalah menerima, menyambut, dan bersandar hanya pada Kristus untuk pembenaran, pengudusan, dan kehidupan kekal, yang dimungkinkan oleh manfaat kovenan anugerah.
3. Iman berbeda dalam derajat-derajatnya, lemah atau kuat, Iman mungkin sering dan dengan cara diserang dan dilemahkan, tetapi senantiasa mendapatkan kemenangan, dan di dalam diri banyak orang, iman bertumbuh untuk memperoleh sepenuhnya melalui Kristus, yang menciptakan dan menggenapkan iman kita.
Bab XV Pertobatan yang Memimpin kepada Kehidupan
1. Pertobatan kepada kehidupan merupakan suatu anugerah Injil, karena itu doktrin ini harus dikhotbahkan oleh setiap pelayanan Injil, sebagaimana tentang iman kepada Kristus.
2. Dengan iman, orang yang berdosa, dikarenakan pandangan dan perasaan, bukan hanya akan bahaya umum juga menajiskan dan kejijikan dari dosa-dosanya, yang bertentangan dengan natur kudus Allah dan kebenaran hukum Taurat-Nya, dan dikarenakan pemahaman akan kasih setia Allah di dalam Kristus kepada mereka yang bertobat, maka mereka berduka atas dosa-dosa itu dan membencinya serta berbalik dari semua dosa itu untuk kembali kepada Allah, berkehendak dan berupaya untuk berjalan dengan-Nya dalam segala jalan yan diperintah-perintah-Nya.
3. Meskipun pertobatan tidak boleh dijadikan sandaran, sebagaimana juga ganjaran atas dosa, atau penyebab lain apa pun bagi pengampunan, yang merupakan tindakan anugerah bebas Allah di dalam Kristus, akan tetapi semuanya ini niscaya bagi semua orang berdosa, karena tidak seorangpun yang bisa mengharapkan pengampunan dosa tanpanya.
4. Karena tidak ada dosa yang sepele, melainkan setiap dosa layak mendapatkan hukuman, maka tidak ada dosa yang begitu besar yang bisa membawa hukuman bagi mereka yang sungguh-sungguh bertobat.
5. Manusia tidak boleh berpuas diri dengan suatu pertobatan umum, tetapi secara khusus merupakan tugas setiap manusia untuk berupaya bertobat dari dosa-dosa khususnya.
Analisa Bab XIV artikel 1 - 3 sampai Bab XV artikel 1 - 5
Dibagian Pengakuan Iman ini kita mendiskusikan konversi (conversion) dalam hubungannya yang logis dengan panggilan efektif. panggilan menjadi efektif ketika terdapat konversi yang mengikutinya. Setelah konversi terjadi barulah pembenaran, adopsi, pengudusan, dan ketekunan menjadi efektif. Kita tidak bertujuan mencari kesalahan dan susunan Pengakuan Iman dalam kaitannya dengan doktrin-doktrin ini. sangat jelas bahwa alasan bagi susunan Pengakuan Iman adalah keinginan untuk memperhatiakn karya Allah terlebih dahulu baru kemudian tentang respons manusia (dalam pertoabatan dan iman). Hal ini dapat diterima sepenuhnya. tapi memperhatikan ordo salutis secara berurutan juga akan sangat membantu. Dan untuk bisa melakukan hal ini, kita harus menempatkan koversi (pertobatan dan iman) setelah panggilan efektif.
6. Setiap manusia diwajibkan untuk membuat pengakuan akan dosa-dosanya kepada Allah secara pribadi, berdoa bagi pengampunan, yang mana dengan pengampunan dan dengan meninggalkan dosa-dosa ini, dia akan menemukan kasih setia. Dengan demikian, orang yang menjadi batu sandungan bagi sesamanya atau bagi gereja Kristus harus bersedia untuk menyatakan pertobatannya kepada mereka yang menjadi korban dosanya melalui pengakuan secara pribadi atau umum, sehingga dengna demikian mereka akan diperdamaikan dengannya, dan dengna kasih menerimanya.
Bagian pengakuan iman ini, analisa Bab XVI artikel 6 adalah yaitu :
- bahwa semua dosa harus diakui kepada Allah, dan
- dosa-dosa tertentu harus diakui kepada pihak-pihak yang telah menjadi korban perbuatan dosa itu.
Next Lanjut pada Analisa Sederhana Pengakuan Iman Westminster Bab XVI.
Sumber :
Williamson, G. I. 2017. Pengakuan Iman Westminster. Surabaya: Momentum.
Sumber :
Gambar oleh Pexels dari Pixabay --- Westminster